INOVASI TEKNOLOGI BIOKOMPOS BERBASIS LIMBAH KAYU UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN J

Pengembangan tanaman jagung saat ini diarahkan pada lahan-lahan potensial di luar pulau Jawa. Salah satu lahan potensial adalah lahan suboptimal basah yang terdiri dari rawa pasang surut, rawa lebak dan gambut. Luas lahan gambut (Histosol) di Indonesia 13.430.517 ha. Lahan gambut berpotensi untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian. Namun, dalam pemanfaatannya dihadapkan masalah terutama sifat fisik, kimia dan biologi tanah yang kurang mendukung pertumbuhan dan hasil tanaman. Kendala pemanfaatan lahan gambut diantaranya pH tanah rendah, KTK tinggi, kejenuhan basa rendah, unsur K, Ca, Mg, P rendah dan unsur mikro Cu, Zn, Mn dan B rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut, dapat dilakukan pemberian amelioran dan pupuk organik ke dalam tanah dalam bentuk biokompos. Biokompos merupakan campuran antara biochar dan kompos. Biokompos yang digunakan dalam penelitian dibuat dari biochar dan kompos berasal dari limbah industri olahan kayu yang dibuat dengan teknologi pengomposan menggunakan mikoroorganisme. Aplikasi biokompos di lapangan memerlukan cara yang efektif agar reaksi bahan organik dan tanah dapat berjalan baik sehingga unsur hara tersedia bagi tanaman. Secara umum aplikasi biokompos di lapangan dilakukan dengan cara disebar meskipun terdapat metode lainnya. Berdasarkan latar belakang di atas, perlu penelitian teknologi ameliorasi melalui penggunaan biokompos berdasarkan komposisi limbah kayu serta metode aplikasinya terhadap tanaman jagung di lahan Gambut. 

Kontak : Sri Andayani

No HP : 081257146147

Tahun Rilis : 2023

Share this Post

Etalase Ide Lainnya

 

Dalam mengelola usaha akuakultur, tingkat produksi yang tinggi merupakan salah satu sasaran yang harus dicapai. Tingginya produksi dalam akuakultur sangat ditentukan oleh tingkat k...