Inovasi teknologi pengembangan Budidaya ikan Gabus pada Lahan pasang Surut Prov. KalBar
Dalam mengelola usaha akuakultur, tingkat produksi yang tinggi merupakan salah satu sasaran yang harus dicapai. Tingginya produksi dalam akuakultur sangat ditentukan oleh tingkat kelangsungan hidup dan ukuran ikan saat panen yang bergantung kepada kecepatan pertumbuhan ikan. Pertumbuhan ditentukan oleh berbagai aspek baik faktor internal seperti genetik, seksualitas, dan umur ikan, dan faktor eksternal atau pengaruh dari luar tubuh ikan. Faktor eksternal yang memegang peranan penting bagi kehidupan ikan adalah pakan dan kelarutan oksigen. Pakan merupakan faktor pembatas utama pertumbuhan ikan, Pakan yang diperlukan tersebut meliputi kelompok nutrisi utama (makro) seperti protein, karbohidrat dan lemak, dan nutrisi mikro, seperti vitamin dan mineral. Nutrisi makro diperlukan sebagai sumber energi dan materi untuk pertumbuhan dan merupakan komponen pakan yang dibutuhkan dalam jumlah besar oleh ikan. Salah satu komponen nutrisi makro yang utama adalah protein, Peran protein dalam pakan adalah sebagai sumber energi dan materi untuk pertumbuhan. Dengan adanya inovasi teknologi ini akan memberikan data dasar kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan gabus pada media sulfat masam. Hasil pengamatan performa pertumbuhan tertinggi pada protein 45% (kelangsungan hidup 91,67%, pertumbuhan 4,60% dan efisiensi pemanfaatan pakan 78%) dan karakter fisiologi (retensi protein 53,41%, retensi energi 37,59%, retensi nitrogen 63,45%, retensi lemak 91,31% dan albumin 23,98 g/100 mL), dengan kadar glukosa darah (42,24 mg/100 mL) pada ikan gabus yang dipelihara selama 60 hari. Hasil pengukuran suhu air, pH dan salinitas, relatif tidak berbeda antara perlakuan yang satu dengan lainnya dan termasuk optimal bagi pertumbuhan ikan.
Keywords : Channa striata, pasang surut, protein, sulfat masam.
By. Dr. Purnamawati, S.Pi.,M.Si
No HP: 085245521818