Bang Wira Lari Sultan

Ringkasan

Isu Deforestasi merupakan salah satu isu penting yang ada di Kalimantan Barat. Menurut riset yang dilakukan CIFOR, pada tahun ,antara tahun 2000 dan 2017 ditemukan 6,04 juta hektar hutan tua telah hilang di Kalimantan, turun 14%. Sekitar setengah dari daerah itu akhirnya dikonversi menjadi perkebunan industri, dan 92% dari hutan yang dikonversi diganti dengan perkebunan dalam jangka waktu satu tahun setelah ditebangi Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kawasan BIMP EAGA khususnya di koridor Kalimantan Barat, Sarawah, Sabah dan Brunei Darussalam merupakan Kawasan yang sangat strategis dalam pengelolaan hasil hutan bukan kayu. Untuk menjaga kerusakan hutan dari ancaman deforestsi dan degradasi hutan maka kebijakan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan ekonomi melalui pengembangan hasil hutan bukan kayu perlu Potensi Hasil HutanBukan Kayu di Pulau Kalimantan ini sangat tinggi.

Sebagaiilustrasi Kalimantan Barat memiliki potensi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang sangat banyak. Iqbal dan Septina (2018) menyebutkanbahwa di KabupatenSanggau, sebanyak 35 jenis HHBK yang dapatdimanfaatkan oleh masyarakatadat, meliputi 40% jenisbuah-buahan, 9% jenisgetah, 13% jenisbahanmakanan, 21% jenissayuran, 6% jenisobat-obatan, dan 12% jenisanyaman. Sebagian besarmasyarakatmemanfaatkankomoditas HHBK sebagaiproduk semi komersial dan subsisten. Analisis SWOT oleh Tim PISU Proyek FIP-1 di KabupatenSintang (2019) juga menguatkanbahwapotensi salah satuproduk HHBK rotan di KabupatenSintang sangat melimpah dan berpeluangbesaruntukdikembangkan dan memberikontribusipeningkatanekonomimasyarakat. FIP-1 juga memfasilitasipenyusunan RPHJP KPH Kapuas Hulu Utara dan KPH Kapuas Hulu Selatan dan mengidentifikasipotensipengembangan HHBK yang cukup besar di dua KPH tersebut. Proyek FORCLIME menyebutkanbahwapotensibambu di Kapuas Hulu juga menjanjikanuntukdikembangkandenganbeberapaalasanantara lain: keragamanjenis, potensi pasar, kemampuanmasyarakatuntukmengolahprodukbambu, dan fungsiekologisbambuuntuklingkungan. Sedangkan di daerah Malaysia juga mengandung rotan, bamboo, arang, damar, dan minyak dari kayu. Pada awal tahun 2022 telah diresmikan galeri hasil hutan Kalimantan Barat. Bang Wira Lari Sultan merupakan salah satu inovasi yang dikembangkan untuk mengefektifkan galeri tersebut dalam rangka mendorong pengembangan kewirausahaan masyarakat melalui pemanfaatan galeri hasil hutan. Galeri hasil hutan ini dapat dimanfaatkan sebagai wadah promosi, edukasi, bisnis, rekreasi dan penelitian. Penerima manfaat dari inovasi ini antara lain, Pengusaha kecil dan menengah hasil hutan bukan kayu, Masyarakat local, Pemerintah Daerah dan Pengusaha bisnis digital.
Sasaran dari project ini adalah mendukung tujuan untuk pencapaian keberlanjutan ,inklusifitas, serta peningkatan ekonomi yang kompetitif. Inovasi ini juga diharapkan dapat mendukung pencapaian zero deforestasi di Kalimantan Barat yang juga berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di masa mendatang Tujuan Inovasi ini adalah untukmenngkatkan kesejahteraan masyarakat  Manfaat yang diperoleh : 1. Terciptanya wadah atau ruang untuk sarana promosi, edukasi dan bisnis 2. Peningkatan bisnis hasil hutan bukan kayu 3. meningkatkanya kapasitas kelembagaan pengelolaa hasil hutan bukan kayu di Kalimatnan Barat . 1. Katalog produk 2. Sistem Informasi Produk HHBK

Link video belum tersedia

Details

Share this Post